Saturday, February 5, 2011

Nutrisi Tepat Ibu Hamil


Calon ibu sehat, bayi pun sehat. Begitu kira-kira kalimat yang menggambarkan pentingnya asupan berkualitas saat hamil.

Setiap wanita pasti menginginkan hadirnya seorang anak yang sehat dan cerdas. Sehat tidaknya bayi yang dilahirkan salah satunya dipengaruhi oleh asupan gizi calon ibu sebelum dan saat ia hamil. Maka, tak salah jika orang bilang, “Your baby is what you eat. ”

Bukan tanpa alasan jenis makanan sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan tumbuh kembang janin menjadi terhambat dan akan melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau berat badan lahir rendah (BBLR). Padahal, berat badan bayi waktu lahir sangat penting bagi daya tahan fisiknya.

Menurut Dr. Peni Hedi P., MKM (Gz) , selama masa kehamilan, kebutuhan kalori dan protein wanita hamil akan meningkat. “Komposisinya, 60 persen karbohidrat, 15 persen protein, dan sisanya lemak.”

Seorang wanita hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 280-300 kalori dari kalori harian wanita tidak hamil, dengan range usia 25-45 tahun.

“Atau, sebesar 2250 kalori per harinya. Jadi, penambahan berat badan wanita hamil 0,5 kg per minggu merupakan sesuatu yang normal dan akan berlangsung hingga pertengahan trimester ketiga,” katanya.

Protein dan Kalori

Wanita hamil dengan berat badan kurang akan membutuhkan penambahan kalori yang lebih besar.

Energi ini bisa diperoleh dari karbohidrat dan lemak yang merupakan sumber energi. Ekstra kalori juga dapat diperoleh dari bahan makanan seperti ikan, telur, daging, unggas, susu dan produk olahan susu. Makanan sumber karbohidrat bisa diperoleh dari nasi, kentang, jagung, roti, singkong dan sejenisnya, sementara lemak dari minyak santan, kacang-kacangan yang gurih, margarin dan sebagainya.

Selain kalori, protein juga sangat penting. Protein merupakan zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh. Seiring perkembangan dan pertumbuhan janin, kebutuhan protein pada waktu hamil pun meningkat. Kekurangan protein dalam makanan yang dikonsumsi seorang wanita hamil bisa berakibat bayi lahir lebih kecil dari normal. Kekurangan tersebut juga mengakibatkan pembentukan air susu ibu dalam masa laktasi kurang sempurna.

Sumber zat protein yang berkualitas tinggi misalnya susu. Susu merupakan minuman yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan wanita hamil terhadap zat gizi karena mengandung protein, kalsium, fosfor, vitamin A, serta vitamin BI dan B2. Sumber lain misalnya daging, ikan, unggas, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sebagainya.

Wajib Sarapan

Lantas, pola makan seperti apa yang perlu diperhatikan selama masa kehamilan? “Pola makan wanita hamil sebetulnya tidak terlalu banyak berbeda dengan sebelum hamil, yaitu 3 kali makan utama, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, disertai 2-3 kali snack time ,” jelas pendiri Prima Diet Catering ini melanjutkan.

Sarapan merupakan pola makan yang sangat penting. Sayangnya, lesu dan mual menyerang wanita hamil pada pagi hari. Ini disebabkan oleh menurunnya kadar gula pada pagi hari karena perut kosong berjam-jam. Jadi, hindari makanan yang mengandung asam (misalnya jeruk) dan makanan berlemak.

Peni melanjutkan, jenis makanan yang disarankan dan tidak disarankan sangat tergantung kondisi ibu hamil. “Yang penting, semua asupan gizi terpenuhi. Secara umum, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang diawetkan, karena kandungan zat aditif yang ada di dalamnya bisa berbahaya bagi janin,” ujarnya.

Perlukah Susu Hamil?

Seringkali, wanita hamil menemui kesulitan memenuhi kebutuhan gizinya karena rasa mual yang kerap mendera.

Salah satu solusinya adalah dengan mengonsumsi susu hamil. "Susu hamil mengandung beberapa zat gizi yang dibutuhkan, seperti asam folat, FOS (frukto-oligosakarida), GOS (galakto-oligosakarida), kalsium, protein, lemak, dan sebagainya," kata Hersanti Sulistyaningrum S.Gz. Ada pula yang ditambahkan formula anti hiperemesis yang dapat mencegah terjadinya hiperemesis (mual dan muntah berlebih). Namun tentu saja, bukan berarti menggantikan makanan padatnya.

Susu hamil yang sudah difortifikasi (ditambahkan) dengan zat-zat tambahan ini sangat bermanfaat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu yang akan berpengaruh pada pertumbuhan janin. Folat sangat berguna dalam pembentukan organ janin. Kandungan FOS dan GOS membantu memperlancar pencernaan dan penyerapan (termasuk mengurangi sembelit yang terjadi pada ibu hamil). Selain itu FOS dan GOS juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara alami.

Mitos Makanan Tak Baik

Air Es

Air dingin atau air es katanya bisa bikin bayi besar. Padahal mengonsumsi air dingin saat hamil tidak berhubungan dengan janin besar. Yang benar, ibu hamil disarankan mengurangi konsumsi air dingin berlebihan, karena dapat memperlambat proses pencernaan makanan. Pasalnya, tubuh mengeluarkan energi untuk membuat suhu air dingin sama dengan suhu tubuh. Akibatnya, zat gizi tidak seluruhnya disimpan dan diserap tubuh, namun ada yang terbuang untuk aktivitas penstabilan suhu tadi.

Durian

Buah durian disebut tidak baik bagi wanita hamil jika dikonsumsi terlalu banyak. Alasannya, buah durian yang mengandung alkohol dapat mengakibatkan berat badan lahir (bayi) rendah dan mempengaruhi psikis bayi. Jika ibu hamil banyak mengonsumsi makanan maupun meminum minuman beralkohol, peluang melahirkan anak yang temperamental semakin besar. Jadi, boleh saja makan durian, namun tidak dalam jumlah yang berlebihan.

Makanan Setengah Matang

Mengonsumsi makanan setengah matang, apalagi mentah, sangat tidak dianjurkan pada wanita hamil. Sebab pada makanan setengah matang, seperti telur dan daging merah, dikhawatirkan terdapat bakteri yang belum mati seperti salmonella, e.coli dan toksoplasma. Ketiga bakteri ini dapat masuk dan menembus plasenta serta menginfeksi janin, sehingga dapat menyebabkan keguguran serta kelainan pada janin.

Yang Boleh dan Tidak Boleh

Makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan

Makanan berkalori tinggi yang mengandung banyak gula dan lemak, sehingga kurang mengandung zat gizi.

Minuman bersoda dan beralkohol.

Minuman dengan kadar kafein tinggi seperti kopi.

Makanan yang dimasak setengah matang atau sayuran mentah, karena potensi mikroba yang ada di dalamnya.

Camilan sehat bagi wanita hamil:
Buah-buahan
Cracker (jangan terlalu asin)
Yoghurt
Keju low fat
Roti gandum
Macaroni schotel/pastel pang­gang

Sumber : Nova

Related Articles:

0 comments:

Post a Comment