Sunday, August 7, 2011

Universitas Negeri Malang (UM)

Universitas Negeri Malang (diakronim UM) adalah perguruan tinggi negeri di Malang, Indonesia, yang berdiri pada 18 Oktober 1954. Merupakan perubahan dari IKIP Malang, yang merupakan IKIP tertua di Indonesia. Singkatan resmi dari namanya adalah “UM” yang merupakan akronim dari Universitas Negeri Malang.Rektor UM saat ini adalah Prof. Dr. H. Soeparno untuk masa jabatan 2005-2010.

UM berasal dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, Prof. Mr. Muhammad Yamin pada tanggal 18 Oktober 1954 berdasarkan SK No. 38742/Kab tanggal 1 September 1954. Bersamaan itu pula ditugaskan Prof. Sutan Adam Bachtiar sebagai Rektor PTPG Malang yang pertama.

Pada awal berdirinya, PTPG Malang mempunyai 5 jurusan. Jurusan perintis ini meliputi jurusan:

1. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Bahasa dan Sastra Inggris
3. Sejarah dan Budaya
4. Ilmu Ekonomi
5. Pasti Alam

Perkuliahan diselenggarakan di gedung SMA Alun-alun Bunder. Setahun kemudian, tepatnya sejak tanggal 20 Juni 1955, PTPG memiliki gedung sendiri yang semula adalah “Hotel Splendid” di Jl. Tumapel 1, Malang.

Pada tanggal 10 Nopember 1954, didirikan suatu universitas baru di Jatim yaitu Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya. Sebagai konsekuensinya, berdasarkan PP No. 71 Tahun 1958 PTPG secara formal berubah status dan namanya menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unair.

Pada tahun 1958, atas jasa bapak Sarjono mantan Walikota Malang, lembaga ini mendapatkan sebidang tanah, yang kemudian dibangun kompleks kampus yang berada di Jl. Semarang 5 (sekarang Jl. Surabaya 6).

Pada masa awalnya lembaga ini sangat memerlukan bantuan dari pihak luar untuk melengkapi sarana dan prasarananya. Sumbangan yang patut dicatat pada masa itu antara lain dari:

1. Ford Foundation yang berupa:
1. Beasiswa pengiriman dosen ke luar negeri
2. Beberapa fasilitas laboratorium
3. Buku perpustakaan
2. Pemerintah Jepang melalui Colombo Plan
3. Sie Twam Tjing (Samsi), pemilik pabrik rokok Bentoel Malang, yang memberikan bantuan kafetaria modern pada waktu itu

Pada tanggal 3 Januari 1963, keluar Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 35 Tahun 1964 yang menetapkan bahwa IKIP Malang memiliki cabang-cabang sebagai berikut:

1. Di Surabaya (berasal dari cabang FKIP Universitas Airlangga)
2. Di Madiun (berasal dari Cabang FKIP Universitas Airlangga)
3. Di Singaraja (dari FKIP Universitas Udayana)
4. Di Kupang/Endeh (dari FKIP Universitas Nusa Cendana)

Pada hari Selasa, 20 Mei 1964 bertempat di gedung SKMAN Malang dilangsungkan upacara peresmian IKIP Malang yang berarti pula terlepas dari Unair.

Dari hasil reorganisasi, IKIP MALANG memiliki 4 fakultas yang meliputi:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
2. Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS)
3. Fakultas keguruan Ilmu Sosial (FKIS)
4. Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE)

Sedangkan Fakultas Keguruan Tehnik (FKT) lahir setelah satu tahun reorganisasi. Selanjutnya nama dan istilah fakultas yang ada diadakan penyesuaian secara nasional pada tahun 1982. FIP tidak mengalami perubahan, FKSS menjadi Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), FKIS menjadi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), FKIE menjadi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), dan FKT menjadi Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK).

Pada tanggal 23 Maret 1968 beberapa fakultas cabang IKIP MALANG diserahterimakan kepada induknya yang baru. Cabang Jember diserahkan kepada Universitas Jember. Cabang Singaraja kepada Universitas Udayana. Cabang Kupang dan Endeh kepada Universitas Nusa Cendana. Cabang Surabaya pada akhirnya berdiri sendiri menjadi IKIP Surabaya (sekarang Universitas Negeri Surabaya).

Dari segi akademis, PTPG memulai penyelenggaraan pendidikan dari jenjang “bakaloreat” (Sarjana Muda) dengan waktu studi 3 tahun. Kemudian pada tahun 1959 mulai dibuka jenjang lanjutan “Doktoral” atau Acarya (Sarjana) dengan masa studi 2 tahun. Setelah beberapa tahun melalui tahap konsolidasi, akhirnya pada tahun 1968 dibuka program “post sarjana” (program Doktor) dengan jurusan kependidikan sebagai jurusan pertama. Selanjutnya pada tahun 1982 program ini disempurnakan menjadi Fakultas Pascasarjana yang terdiri dari program Magister (S2) dan program Doktor (S3). Pada tahun 1990, nama Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana (PPS).

Pada tahun 1992 program D2 PGSD diubah statusnya menjadi program studi baru di bawah naungan FIP, yaitu program Diploma 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pada tahun 1993 berdiri 2 program studi baru, yaitu:

1. Program Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar di FPBS
2. Program Sarjana Pendidikan Matematika Sekolah Dasar di FPMIPA

Dan pada tahun 1994 berdiri 6 program studi baru, yaitu:

1. Diploma 1 Pendidikan Teknik Listrik
2. Diploma 1 Pendidikan Teknik Otomotif
3. Diploma 3 Pendidikan Keterampilan Kelistrikan
4. Diploma 3 Pendidikan Keterampilan Otomotif
5. Diploma 3 Pendidikan Keterampilan Pengerjaan Logam
6. Diploma 3 Pendidikan Keterampilan Bangunan di FPTK

Pada semester genap tahun 1994/1995, PPS membuka 2 program studi baru, yaitu:

1. Program Magister Pendidikan Matematika
2. Program Magister Pendidikan Kimia

Pada tahun 1998/1999 UM telah menerima mahasiswa baru untuk 14 program studi baru nonkependidikan, terdiri atas:

1. 7 program Sarjana, yaitu:
1. Matematika
2. Fisika
3. Kimia
4. Biologi
5. Bahasa dan Sastra Indonesia
6. Bahasa dan Sastra Inggris
7. Desain Komunikasi Visual (DKV)
2. 7 program Diploma 3 yaitu:
1. Bahasa Inggris untuk Dunia Usaha (English for Business)
2. Teknik Mesin
3. Teknik Sipil dan Bangunan
4. Teknik Elektronika
5. Teknik Elektro
6. Tata Boga
7. Tata Busana

Tahun 1999/ 2000 membuka 6 program studi baru, terdiri atas:

1. 4 program studi nonkependidikan, yaitu:
1. Ilmu Keolahragaan (S1)
2. Manajemen (S1)
3. Manajemen Pemasaran (D3)
4. Akuntansi (D3)
2. 2 program studi kependidikan, yaitu:
1. Pendidikan Bahasa Jerman (S1)
2. Pendidikan Seni Tari (S1)

Tahun 2000/2001 membuka 1 program studi baru nonkependidikan, yaitu Psikologi (S1); dan tahun 2004/2005 membuka program studi nonkependidikan Ilmu Sejarah.

Berdasarkan SK Presiden RI No. 93 Tahun 1999 menetapkan bahwa IKIP MALANG berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM) dan berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/ 2000 UM mempunyai 5 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Sastra (FS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Teknik (FT), serta 1 Program Pascasarjana (PPS).

Selama kurun waktu hampir 50 tahun, UM telah beberapa kali mengalami estafet kepemimpinan. Para Rektor yang telah berjasa untuk memimpin UM mulai awal berdiri-nya sampai sekarang ialah:

1. Prof. H. S. Adam Bachtiar, 1954-1958
2. Prof. Kuntjoro Purbopranoto, S.H., 1958-1963
3. Prof. Dr. D. Dwidjo Seputro, M.Sc., 1963-1966
4. Prof. Dr. Eri Soedewo, 1966-1966
5. Prof. H. Darji Darmodihardjo, S.H., 1966-1970
6. Prof. Dr. H. Samsuri, 1970-1974
7. Prof. Drs. H. Rosjidan, M.A., 1974-1978
8. Prof. Drs. H. M. A. Icksan, 1978-1982 dan 1982-1986
9. H. Mas Hadi Soeparto, M.Sc., 1986-1990 dan 1990-Januari 1995
10. Prof. Dr. H. Nuril Huda, M.A., Januari 1995-1999 dan 1999-16 Juli 2001 (wafat dalam masa tugas)
11. Prof. Drs. H. M. Saleh Marzuki, M.Ed. (Pj. Rektor), 23 Juli 2001- 6 April 2002
12. Prof. Dr. H. Imam Syafi’ie, 6 April 2002-8 November 2006
13. Prof. Dr. H. Suparno, 9 November 2006-sekarang

Related Articles:

0 comments:

Post a Comment