Friday, July 22, 2011

Latihan Soal UN SMA Program IPS 2012


Latihan Soal UN SMA/MA Jurusan IPS tahun 2012 didesain oleh Banyak Tim yang terdiri dari para praktisi pendidikan yang sangat berpengalaman di bidangnya. Mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Sosiologi, Geografi, dan Ekonomi. Silakan Anda manfaatkan sebaik-baiknya Latihan Soal UN SMA Program IPS tahun 2012 dari situs enersi.com

Download Latihan Soal UN SMA IPS Tahun 2012


1 Bahasa Indonesia,
2 Matematika,
3 Bahasa Inggris,
4 Ekonomi,
5 Geografi, dan
6 Sosiologi.

Nantikan paket 2 s/d 5 masih kami proses, kunjungi situs ini secara rutin


Kualitas UN SMA Masih Rendah

Kualitas Ujian Nasional (UN) masih rendah karena terbukti masih banyak pelanggaran sehingga perguruan tinggi negeri masih belum mau menerima lulusan UN.

Ketua Kepengawasan dan Pemindaian UN DKI Jakarta Soeprijanto mengatakan, berdasarkan hasil pengawasan hingga hari kedua kemarin kecurangan masih terjadi disejumlah sekolah. Seperti ada kasus di suatu sekolah di Jakarta, soal UN memang sudah disimpan di lemari khusus namun sekolah menduplikasi kunci tersebut. Soal tersebut pun sudah dipindahkan ke lemari yayasan. Pengawas pun mengambil soal tersebut namun belum dapat dipastikan apakah sekolah membocorkan soal tersebut ke siswanya.

Selain itu, ada sekolah yang karena kurang percaya diri akan kemampuan siswanya maka guru pun membantu memberikan jawaban. Masih banyak juga sekolah yang membiarkan siswanya mencontek di dalam kelas. Berdasarkan pantauanya, sekolah swasta yang didominasi kelompok marginal masih melakukan praktek kecurangan. “Sekolah swasta ini umumnya SMK yang gedungnya saja masih menempel di masjid ataupun menumpang dengan sekolah lain,” ujarnya di Gedung Rektorat UNJ, Rabu (20/4/2011).

Selain itu pula, jelasnya, PTN masih belum menerima kualitas soal UN yang tahun ini dibuat lima paket. Katanya, lima paket soal itu memang mengurangi potensi mencontek. Namun kualitas soal yang terstandar nasional itu masih rendah. Pasalnya, bukannya membuat soal yang mendidik namun pemerintah hanya membolak balik nomor soal bukannya menyusun materi soal yang berbeda disetiap paketnya.
Soeprijanto menilai, seharusnya soal dibuat tidak hanya mengandung unsure evaluasi namun diprediksi kualitasnya sehingga mempunyai posisi tawar pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). “Kami berharap kedepannya bisa terwujud ada satu ujian saja karena memang pemborosan (adanya UN dan SNMPTN),” urainya.

Meskipun demikian, terangnya, masih belum dapat ditentukan apakah dalam lima tahun kedepan integrasi UN-SNMPTN ini dapat dilaksanakan jikalau pemerintah tidak memperbaiki penyelenggaaran UN dengan prinsip keadilan, kejujuran dan penegakan etika akademik.

“Saat ini belum ada perguruan tinggi yang menyatakan setuju,mereka masih senyum-senyum saja dan ragu. Oleh karena itu harus dicek bagaiman program Kemendiknas menuju integrasi UN ini. Harus ada kondisi yang bisa diterima masyarakat pendidikan dan praktisi akademik tentang segala aspek yang bisa menimbulkan kepercayaan masyarakat atas hasil UN itu,” lugasnya.

Katanya, perguruan tinggi masih mau menjadi pengawas karena memang berharap ada peningkatan mutu UN setiap tahunnya. Namun kalau peraturan dan kejujuran dalam proses UN sudah ditegakkan, dirinya meyakini, tidak perlu ada pengawas dari perguruan tinggi, cukup sekolah saja yang menyelenggarakannya.

Soeprijanto mengungkapkan kendala tahun ini jumlah pengawas UN di DKI yang masih terbatas. “Disetiap rayon perlu kami tambah pengawas pengganti sebanyak 40 orang per rayon,” imbuhnya. Sementara jumlah pengawas dosen tingkat akhir yang bertugas di Jakarta mencapai 1.391 orang, pengawas di rayon 73 orang di SMA dan 48 orang di SMK. Pengawas ke sekolah 616 orang di SMA dan 650 orang di SMK.

Related Articles:

0 comments:

Post a Comment